PILARBEKASI.COM (Bekasi Selatan)- Pantang pulang sebelum padam,itulah jargon yang menjadi semboyan bagi seluruh awak pemadam kebakaran saat bertugas.Di balik itu,mereka memiliki banyak kisah baik suka maupun duka saat bertugas.
Hampir 18 tahun menjalani tugas sebagai petugas pemadam kebakaran bukan waktu yang tidak sebentar.Tentu banyak suka duka,dan pengalaman saat bertugas memadamkan api.Hal ini yang dirasakan oleh petugas pemadam kebakaran Kota Bekasi,Eddy Kasih saat ditemui pilarbekasi.com di kantornya,
Rabu (8/3/2017) pagi tadi.
“Sukanya dalam bertugas karena kita kompak dalam bertugas,karena tim kita solid,akan tetapi dukanya itu karena resiko dalam bertugas sangat besar, kita berhadapan dengan api,” ujarnya.
Eddy Kasih menambahkan banyak duka ketimbang sukanya,salah satunya apabila kita menuju ketempat lokasi kebakaran yaitu kita mengalami hambatan dijalan.”Kita sebagai petugas pemadam kebakaran sampai lokasi kebakaran itu secepat mungkin,dan kita tidak bisa mengacu dengan pemadam luar negeri.”tuturnya.
Menurutnya kalau warga masyarakat luar negeri itu kalau melihat pemadam mau melintas para pengguna jalan itu sudah minggir,akan tetapi kalau disini pengguna jalan itu masih kurang kesadarannya minggir dan memberi jalan kepada mobil pemadam kebakar yang melintas.
“Karena kita sebagai petugas pemadam kebakaran mengutamakan keseselamatan diri kita dahulu dalam perjalanan menuju lokasi terjadinya kebakaran atau Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan terkadang masyarakat itu suka salah pengertian,seperti kita sampai di TKP warga masyarakat mengatakan bahwa petugas pemadam kebakaran datang lambat,walau kita datang terlambat karena ini sudah menjadi tugas kita ya tetap kita tangani kebakaran tersebut.”ungkap pria yang sudah 18 tahun menjadi pasukan pemadam kebakaran.
Kita pun pernah sampai ditkp,kita dihujani batu oleh warga masyarakat karena warga masyarakat masih kurang pemahaman dan mengerti tentang pemadam,walau pun begitu kita tidak pernah putus harapan tetap saja kita melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai petugas pemadam kebakaran.”Kalau kritik dan saran dari warga masyarakat banyak seperti seringnya pemadam datang ke tkp lambat,alhamdulillah dengan sudah adanya penyuluhan Balakar tentang bahayanya kebakaran dari tingkat RT,RW samapai dengan tingkat Kecamatan sekarang masyarakat sudah paham dengan datangnya pemadam ke tkp sekarang masyarakat mulai pada membantu kita memadamkan api,”jelasnya.
Kendati begitu adanya pro dan kontra dari masyarakat dalam menjalankan tugas sebagai pemadam kebakaran. Dimana ada yang mendukung penuh,tapi ada juga yang bilang mereka lambat dalam memadamkan api saat terjadi kebakaran.Akan tetapi kritik dari masyarakat kita jadikan motivasi untuk ke depannya menjadi lebih baik. Karena sebelum terjun ke lapangan kita harus menyiapkan alat dan kelengkapan tim,tukasnya.
Eddy berharap dengan sudah terbentuknya menjadi Dinas Pemadam Kebakaran,saya bersama rekan rekan bisa melayani masyarakat kota bekasi semaxsimal mungkin,dan personil dapat ditambah lagi,fasilitas dalam bekerja pemadam kebakaran ditambah seperti mobil tangga kita belum ada,HT untuk komunikasi,
harapnya.
Saat bekerja sebagai petugas pemadam kebakaran harus dengan sepenuh hati dan kesabaran yang tinggi,apalagi saat menghadapi berbagai kondisi yang terjadi di lapangan.” Mulai dari ketepatan waktu,jarak tempuh dan kondisi jalan menuju ke TKP,tingkat kebakaran,hingga menghadapi kondisi masyarakat yang panik saat terjadi kebakaran dan kalau menjadi petugas pemadam kebakaran begitu ada panggilan adanya kebakaran maka dalam kondisi apapun atau sedang melakukan kegiatan apapun saat itu harus segera ditinggalkan.Saat itu, yang ada dalam benak petugas hanyalah bagaimana mengedepankan tugas,tutupnya.(Sapta)